Teknik Cermin Trading Forex
Dalam trading forex, terdapat bermacam-macam teknik. Mulai dari teknik yang paling simpel, sampai yang rumit sekalipun. Semuanya sama, bertujuan untuk mendulang profit.
Kali ini saya akan berbagi mengenai teknik cermin dalam trading forex,
Teknik cermin adalah teknik dimana kita melakukan op pada dua pair yang memiliki korelasi tinggi. Pair yang saya gunakan untuk yaitu EURUSD dan USDCHF yang "katanya" memiliki korelasi negatif sampai 95% (pelajari tentang korelasi pair, saya tidak akan menjelaskan ini).
Tekniknya yaitu, kita buka op pada saat yang "hampir" bersamaan pada dua pair tersebut, dengan satu arah. Misalkan EU buy, maka UC juga BUY, dan sebaliknya...
Untuk menentukan OP apa yang akan kita buka, antara buy atau sell, kita akan analisa di EURCHF. Loh kok EURCHF tapi op nya di EU dan UC...???
hemmm ini saya sulit menjelaskan dengan kata-kata.. hahahahha
Contoh ketika EurChf downtrend, maka kita akan buka op SELL SELL di pair EU dan UC.
dan begitu pula sebaliknya...
jadi cermat lah dalam menganalisa EurChf supaya menjadi profit.
good luck
Blog ini merupakan catatan saya dalam bertrading setiap hari. Saya akan berbagi analisa-analisa setiap hari, entah itu setelah saya OP (Open Price) atau masih akan OP.
Sunday, August 4, 2019
Sunday, July 21, 2019
Tipe-tipe Trader Forex ?
Sebelum memutuskan terjun ke dunia trading forex, alangkah baiknya mengenal tipe tipe trader forex.Gunanya untuk menentukan strategi tepat yang akan digunakan dalam menjalankan trading forex kedepannya. Karena setiap tipe trader membutuhkan strateginya masing-masing. Pastinya strategi trader scalper, akan berbeda dengan strategi daytrader.
Dalam artikel ini akan dibahas mengenai tipe-tipe trader.
Sebelum memutuskan terjun ke dunia trading forex, alangkah baiknya mengenal tipe tipe trader forex.Gunanya untuk menentukan strategi tepat yang akan digunakan dalam menjalankan trading forex kedepannya. Karena setiap tipe trader membutuhkan strateginya masing-masing. Pastinya strategi trader scalper, akan berbeda dengan strategi daytrader.
Dalam artikel ini akan dibahas mengenai tipe-tipe trader.
Tipe-tipe Trader Forex
Dalam melakukan trading forex, ada berbagai tipe trader yang dapat kita jumpai. Ada berbagai macam tipe dan karakter trader dalam mengambil keputusan jual dan beli. Ada pula berbagai macam trader yang memiliki jangka waktu tradingyang berbeda.
Trader–trader tersebut memiliki dasar analisis masing-masing dalam menentukan langkah untuk mengejar keuntungan, dan memiliki pertimbangan yang berbeda pula dalam memandang jangka waktu tradingnya.
Tipe trading erat kaitannya dengan karakter seorang trader forex. Karakter masing-masing trader forex sendiri juga berbeda satu sama lain, Itulah sebabnya tipe trading-nya pun juga berbeda-beda. Namun begitu, masih banyaktrader forex yang tidak mengetahui tipe trader seperti apa mereka sebenarnya.
Bagi trader forex, khususnya pemula, sangat penting mengetahui tipe-tipe tradingagar bisa mengetahui metode seperti apa yang cocok baginya. Secara umum,trader–trader yang terjun dalam trading forex dapat dikelompokkan dalam 2 jenis kategori, yaitu:
- Berdasarkan Perilaku Transaksi
- Trader Fundamental
- Trader Teknikal
- Trader Mix/Sentiment
- Trader Spekulan
- Trader Plin-Plan
- Berdasarkan Jangka Waktu Transaksi
- Scalper
- Daytrader
- Swinger
Trader Berdasarkan Perilaku Transaksi
Transaksi jual beli adalah aktivitas yang krusial dalam melakukan trading forex. Motivasi seorang trader melakukan sebuah transaksi pun beragam antara satutrader dengan yang lainnya. Di bawah berikut adalah berbagai kategori traderberdasarkan perbedaan pengambilan keputusan transaksinya.
#1 Trader Fundamental
Trader Fundamental adalah trader yang menggunakan analisis fundamental sebagai metode analisisnya dan tidak melihat sisi analisis teknikalnya sama sekali. Trader ini akan memusatkan perhatiannya pada berbagai data atau berita ekonomi dalam pengambilan keputusannya.
Ia akan melihat berita yang terkait dengan mata uang tertentu sebelum melakukan transaksi. Selain kejadian ekonomi dan politik pun, biasanya tradertipe ini juga mengamati transaksi ekspor impor antar negara karena hal tersebut akan berpengaruh pada penguatan atau melemahnya kurs mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain.
Pada dasarnya analisis fundamental lebih cocok untuk dipergunakan untuktrading jangka panjang. Memang ada beberapa data ekonomi yang bisa dimanfaatkan untuk trading jangka pendek, namun sifatnya hanya insidental saja, misalnya efek keputusan suku bunga dari bank sentral.
Jika beberapa metode trading berdasar pada analisa yang dilakukan secara singkat, maka analisis fundamental bisa saja tidak mengalami perubahan hingga berhari-hari atau bahkan berbulan-bulan. Mungkin juga dalam hitungan tahun.
Jadi tidak perlu heran jika ada trader fundamental bisa menahan posisi mereka selama berhari-hari, berbulan-bulan, atau bahkan mungkin bertahun-tahun.
Trader fundamental biasanya bermain untuk jangka panjang dan modal yang cukup besar. Seringkali keputusan mereka ternyata berlawanan arah dengan harga pasar dalam jangka pendek, sehingga modal yang dimilikinya harus kuat untuk menahan potensi kerugian yang dialaminya.
Mereka hanya sesekali masuk pasar, namun saat mereka masuk pasar biasanya dengan transaksi yang besar, sehingga potensi keuntungannya juga jauh lebih besar jika harga bergerak sesuai perkiraannya.
Tipe trader ini menutup mata terhadap analisa lainnya karena mereka memiliki kepercayaan diri yang tinggi sekali dan telah mengamati pasar dalam waktu yang cukup lama sehingga mereka mengetahui efek dari berbagai macam kegiatan-kegiatan ekonomi dan politik dunia.
Jika kita menginginkan untuk menjadi trader tipe ini maka kita harus mengetahui dengan pasti kapan berita-berita finansial dunia khususnya Amerika dikeluarkan dan segera mengambil posisi jual atau beli pada detik-detik penyampaian berita tersebut.
#2 Trader Teknikal
Berbeda dengan trader fundamental, para trader teknikal tidak memedulikan data atau berita ekonomi apapun sebagai dasar pengambilan keputusan.
Tipe trader ini berpendapat bahwa harga pasar tidak bergerak dengan sembarang angka namun mengikuti suatu ritme atau pola tertentu, dan mereka berusaha untuk mengikuti pergerakan harga dari waktu ke waktu dan berusaha menemukan polanya.
Mereka mempergunakan analisis teknikal dalam melakukan analisis, data yang umumnya dipakai adalah grafik pergerakan harga dan volume perdagangan, serta berbagai indikator-indikator turunannya.
Analisis teknikal juga bisa diterapkan pada trading jangka pendek hingga jangka panjang. Meskipun demikian, trader tipe ini umumnya lebih suka melakukantrading jangka pendek hingga menengah. Fleksibilitas seperti ini kurang dimiliki oleh analisis fundamental yang lebih condong kepada trading jangka panjang.
Dalam analisis teknikal berlaku kaidah “market action discounts everything”, yang bisa diterjemahkan menjadi “prilaku pergerakan harga mencerminkan sentimen pasar”. Menurut para mereka, pergerakan harga sudah bisa memberikan petunjuk mengenai ke mana pasar akan bergerak sehingga mereka tak lagi membutuhkan informasi dari data atau berita ekonomi.
Mereka lebih memilih untuk sibuk mencoba berbagai macam indikator dan menggabungkan satu indikator dengan indikator lainnya daripada menyibukkan diri melihat data-data ekonomi yang beredar.
Bila Anda masih memanfaatkan data ekonomi sebagai acuan dalam tradingforex, mungkin Anda tidak akan nyaman dengan cara tipe trader teknikal, sebab seringkali mereka mengambil posisi trading yang berlawanan dengan prediksi data ekonomi yang akan dirilis.
Satu kelemahan dari trader tipe ini juga adalah memiliki ketergantungan yang sangat tinggi terhadap komputer dan internet sehingga bila koneksi internet terganggu, maka mereka tidak akan pernah berani untuk mengambil keputusan.
#3 Trader Mix/Sentiment
Tipe trader ini merupakan kombinasi antara trader fundamental dan traderteknikal. Mereka mencoba menggabungkan keunggulan masing-masing analisa fundamental dan teknikal untuk mengidentifikasi potensi pergerakan harga.
Mereka tetap mengamati analisa fundamental untuk menentukan arah pergerakan harga, namun tidak langsung mengambil keputusan jual beli tanpa memperhitungkan analisa teknikalnya, begitu pula sebaliknya.
Mereka berpendapat bahwa keputusan yang paling tepat adalah ketika sebuah keputusan didukung oleh dua sisi analisa, yaitu fundamental dan teknikal. Jika salah satu saja tidak memberikan konfirmasi yang sama, trader ini lebih memilih diam dan mengamati pasar.
Namun ketika fundamental didukung juga secara teknikal, maupun sebaliknya, maka mereka akan segera mencari harga terbaik untuk mengambil posisi jual atau beli, misalnya, ketika analisa teknikal menyatakan bahwa pasar berada dalam kondisi uptrend, maka para sentiment trader akan mencoba untuk mencari momentum atau alasan fundamental yang tepat yang mendukung pergerakan harga ke atas.
Kelemahan trader tipe ini adalah seringkali keputusan yang diambil terlalu lama sehingga tidak jarang mereka terlambat untuk mengambil posisi, sehingga keuntungan yang mereka dapatkan tidak maksimal. Dari sekian banyak tipetrader, tipe inilah yang dinilai paling aman.
#4 Trader Spekulan
Tipe trader ini hanya sesekali mengamati analisa fundamental dan teknikal. Mereka cepat sekali mengambil keputusan sehingga tampaknya keputusan yang diambil tidak memiliki dasar dan hanya mengandalkan perasaan saja.
Untuk menjadi tipe trader semacam ini, kita harus siap kehilangan uang kita karena mengalami kekalahan. Tetapi ketika ternyata keputusannya benar, maka tipe trader inilah yang mendapatkan profit paling besar.
Tipe ini boleh dikatakan sebagai penjudi. Jika kita menginginkan untuk masuk ke dalam tipe ini, kita harus memiliki mental penjudi yang selalu siap menang dan siap kalah. Kita harus percaya pada diri kita sendiri dan tidak terpengaruh pada analisa apapun yang kita temui.
#5 Trader Plin-Plan
Trader tipe ini adalah trader yang tidak memiliki landasan kuat untuk mengambil sebuah keputusan jual dan beli. Mereka memiliki teman yang sangat banyak di bidang transaksi forex dan berminat untuk menggabungkan berbagai macam analisa untuk memperoleh keputusan yang paling baik.
Dalam usahanya tersebut, ternyata mereka justru menjadi bingung dan tidak dapat mengambil keputusan apa pun. Jika lebih banyak teman yang jual, maka mereka akan menjual, dan bila sebaliknya, lebih banyak yang beli, maka mereka akan ikut beli.
Biasanya orang yang masuk dalam tipe ini adalah orang yang sangat menyukai zona nyaman. Untuk menjadi tipe ini kita akan selalu memiliki teman senasib sepenanggungan.
Jika kita menang maka kita menang bersama teman-teman, namun jika kita kalah, maka kita juga akan kalah bersama teman-teman kita. Hal ini setidaknya bisa mengurangi tekanan psikologi saat mengalami kekalahan.
Trader Berdasarkan Jangka Waktu Transaksi
Di dalam pasar forex pun, terdapat 3 jenis trader berdasarkan jangka waktu transaksinya. Tipe trader berdasarkan jangka waktunya dibagi ke dalam 3 jenis yakni Scalper, Daytrader, dan Swinger.
#1 Scalper
Scalper merupakan sebutan untuk trader yang memegang paham scalping.Scalping itu sendiri berasal dari bahasa Inggris yaitu scalp yang berarti lompatan kutu atau juga lompatan kecil.
Trader yang menganut paham ini juga lebih senang melakukan berbagai lompatan kecil atau dapat diartikan mengambil keuntungan yang cenderung kecil tetapi dengan jumlah transaksi yang besar atau banyak.
Seorang scalper dalam satu hari dapat 5-10 kali masuk market dan bahkan lebih. Dasar Analisa dari seorang scalper adalah dengan menganalisa pergerakan trenddari mikro grafik atau grafik terkecil dari periode grafik harga, misalnya seperti menggunakan grafik dengan time frame per 5 menit, atau 15 menit.
Indikator yang biasa yang digunakan untuk menganalisa trend misalnya seperti Moving Average, MACD, Support & Resistance, dan berbagai indikator lainnya.
Biasanya keuntungan yang ditargetkan oleh scalper adalah 10-15 pips per transaksi. Teknik trading ala scalper yang menggunakan time frame mikro pun sangat tidak dianjurkan untuk para pemula karena volatilitas dan fluktuasi harga yang terjadi pada time frame tersebut sangat cepat dan tinggi sehingga akan mempersulit proses analisis harga.
Kelemahan dari tipe trading ala scalper ini adalah, karena dalam kesehariannya,scalper selalu melihat perkembangan grafik 1-10 menit, dan jika grafik berbalik arah dengan cepat maka si scalper tak segan-segan menutup posisi. Dengan prinsip demikian, bila frekuensi kerugian lebih dari sekali dan berulang-ulang maka akan terkumpul kerugian yang cukup besar.
#2 Daytrader/Intraday Trader
Daytrader merupakan istilah bagi trader yang menutup dan membuka posisinya di hari yang sama atau juga sering disebut dengan trader harian. Selain melakukan transaksi secara harian, daytrader tidak jarang menahan pergerakan sampai berhari-hari lamanya hingga targetnya tercapai.
Dasar analisa yang digunakan oleh daytrader adalah analisa teknikal dan fundamental. Kedua indikator ini sangat dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan para daytrader. Daytrader biasanya menetapkan target profit 50-100 pips per transaksi.
Biasanya time frame yang digunakan oleh daytrader adalah per 15 menit, hingga 1 hari. Mereka juga terbiasa untuk melakukan analisis pergerakan pada time frameyang besar seperti 1 hari atau per 4 jam.
Daytrader tidak memerlukan waktu lama terus menerus memantau layar komputer karena pada kenyataannya mereka akan sangat jarang memantau transaksi mereka. Daripada melakukan cut loss, trader ini lebih senang mengantisipasi terjadi kerugian dengan cara memasang stop loss.
Stop loss yang ditentukan juga tidak sembarangan, seorang daytrader yang baik wajib menyesuaikan level stop loss dengan manajemen keuangan yang mereka terapkan.
#3 Swinger/Swing Trader
Jenis trader forex yang terakhir adalah swinger atau trader jangka panjang. Jenistrader ini biasanya membuka posisi untuk target berjangka panjang. Mereka dapat menahan transaksi mereka berjalan terus sampai berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan lamanya. Swinger biasanya menentukan target sekitar 300 pips ke atas pada setiap transaksinya.
Analisa yang digunakan oleh seorang Swinger adalah analisa fundamental. Misal suatu negara diisukan akan menaikkan tingkat suku bunganya dalam 3 minggu mendatang. Maka seorang swinger akan melakukan posisi Buy pada mata uang tersebut sejak dini dengan berharap ada ayunan harga (swing) terhadap posisinya.
Swinger berpikir bahwa keadaan makro suatu negara berupa berita-berita Fundamental yang kuat akan menggerakkan harga 100-200 poin. Hal ini dimanfaatkan sepenuhnya oleh swinger.
Seorang swinger biasanya tidak memperhatikan sebuah berita fundamental yang sifatnya kecil-kecil. Dia selalu mencari berita fundamental forex yang besar dan berdampak besar dan kuat dalam posisi trading-nya.
Cara kerja trader swinger sebenarnya hampir sama dengan daytrader yaitu menganalisis pergerakan dalam time frame yang besar dan mengeksekusinya ditime frame yang lebih kecil. Namun, swinger biasanya menganalisis pada time frame yang skalanya lebih besar misalnya pada grafik per minggu atau per bulan.
Menentukan Tipe Trader
Demikianlah tipe-tipe trader yang dapat ditemui dalam dunia forex. Mungkin beberapa contoh tipe trading di atas bisa menjadi panduan bagi Anda, terutama yang masih pemula, untuk menemukan strategi atau role model yang tepat.
Wednesday, March 27, 2019
Analisa GbpUsd 28 Maret 2019
Analisa Gbpusd 26 Maret 2019
Jurnal Trading Forex Harian
Jurnal Trading Forex Harian
by Aang Wijiarto
Trading hari ini :
Pair : GbpUsd
Open Price : Sell
Price : -
Take Profit : -
Stop Loss : -
Stop Loss : -
Analisa GbpUsd hari ini menurut saya masih tentang fundamental, yaitu brexit sebagai katalis utama.
Meskipun begitu, selalu bisa dianalisa berdasarkan teknikal.
Nah untuk persiapan sesi eropa yang akan buka sebentar lagi, analisa saya adalah sebagai berikut:
1. sell ketika indikator stochastic oscillator terjadi perpotongan pada time frame H1.
2. untuk tujuan harga, bisa dilihat pada MA 200 di TF H4
Nah untuk persiapan sesi eropa yang akan buka sebentar lagi, analisa saya adalah sebagai berikut:
1. sell ketika indikator stochastic oscillator terjadi perpotongan pada time frame H1.
2. untuk tujuan harga, bisa dilihat pada MA 200 di TF H4
Kenapa saya gunakan MA 200..?? karena untuk MA 50 dan 100 yang biasa saya gunakan sudah berhasl ditembus di time frame H4.
Walaupun begitu tidak menutup kemungkinan harga akan naik, meski itu tidak akan terlalu kuat hanya sebatas menuju MA 50 di tima frame H4.
Trade what you see, don't trade what you think....
Walaupun begitu tidak menutup kemungkinan harga akan naik, meski itu tidak akan terlalu kuat hanya sebatas menuju MA 50 di tima frame H4.
Trade what you see, don't trade what you think....
Trading Forex
Jurnal Trading Forex
Jurnal Harian
Memilih Time Frame Untuk Trading
Memilih Time Frame Untuk Trading
Time is Money! kita tentu sudah paham sekali maksud makna dari ungkapan tersebut bukan?
Tidak terkecuali ketika bertrading. Ya dalam bertrading pemilihan waktu yang sesuai akan sangat berpengaruh terhadap hasil trading yang akan anda peroleh nantinya.
Terkait dengan pemilihan waktu, pada saat menganalisa chart masing masing trader biasanya menggunakan time frame trading yang berbeda -beda. Ada yang memilih menggunakan lower time frame trading (yaitu pada hitungan 5 menit kelipatannya ataupun pada hitungan 4 jam kebawah) dan ada pula yang terbiasa menggunakan Higher time frame trading (yaitu pada hitungan 4jam keatas, harian hingga mingguan).
Dari pilihan time frame yang tersedia tidak jarang dari para trader mempunyai persepsi yang berlawanan tentang yang mana yang paling menguntungkan untuk digunakan.
Bingung manakah diantaranya yang terbaik?
Tanpa bermaksud untuk memperpanjang perdebatan kali saya akan mencoba menjelaskan bagaimana pemilihan sebuah time frame sangat berpengaruh terhadap sinyal trading yang dihasilkan.
Memilih time frame trading ibarat menjalin hubungan antara 2 indvidual
“Menganalisa market tidak ubahnya seperti menjalin suatu hubungan personal antara dua individual”
Semakin lama anda mengenal seseorang maka semakin anda tahu manakah di antara mereka yang bisa anda percayai atau sebaliknya.
Anda tentunya tidak bisa mengetahui karakter sesorang seutuhnya hanya dari 5 menit perkenalan bukan? terkecuali hanya menebaknya.
Begitupun pada saat bertrading, semakin anda berfokus pada pilihan longer/higher time frame semakin baik dan semakin besar kesempatan anda untuk bisa menilai pergerakan market kedepannya.
Masih tidak percaya? berikut perbandingannya:
Lower time frame
Ex:Pada grafik 5 menit USDJPY anda tentunya akan kebingungan menyimpulkan mengenai pergerakan market, Apakah trend benar benar bullish ataukah bearish. Yang anda temui hanyalah whipsaw (riak riak) yang terlihat membingungkan tanpa adanya sentiment yang jelas.

Higher time frame
Ex: Sebaliknya mari kita bandingkan, dengan market yang sama USDJPY. Pada penggunaan daily time frame, anda bisa melihat dan menyimpulkan bahwa market sedang dalam keadaan bullish. Simple fact bahwa anda bisa mengetahui tentang pergerakan market dengan mendapatkan lebih banyak informasi yang tentunya tidak mungkin anda dapatkan dalam rentang waktu yang singkat.

Pada perbandingan kedua chart diatas anda sudah mengetahui penggunaan higher time frame lebih bisa diandalkan untuk menentukan arah pergerakan market dengan lebih jelas dibanding dengan penggunaan lower time frame.
Higher time frame = banyak informasi = Peluang profit yang tinggi
Apa Lagi yang membuat penggunaan higher time frame lebih menguntungkan?

Efesiensi Waktu
Menghabiskan Waktu full time di depan layar dengan memantau chart trading setiap menitnya?
Saya rasa itu bukanlah suatu hal yang menyenangkan. Dengan Higher time frame, trader bisa lebih santai dan leluasa dalam menganalisa trend trading tentunya dengan persiapan yang lebih matang.
Berlawanan dengan penggunaan lower time frame trading yang memerlukan lebih banyak perhatian. Dengan penggunaan higher time frame trading Anda tidak perlu menghabiskan waktu seharian di depan komputer hanya untuk menebak nebak kemana trend trading akan bergerak, tentunya anda masih mempunyai kegiatan lain untuk dilakukan bukan?
Biasanya pengguna higher time frame trading akan menahan posisi open untuk beberapa jangka waktu sampai mereka benar benar dapat memahami keadaan pasar atau ketika trend trading sudah terbentuk, dengan kondisi yang tidak terlalu memusingkan dan lebih santai, karena yang dijadikan prioritas adalah trend trading jangka panjang.
Mengurangi Noise / false signal
Persepsi untuk mendapatkan hasil trading harian merupakan daya tarik yang banyak di inginkan oleh trader pemula, yang lebih memilih bertrading dengan time frame rendah sehingga lebih banyak mendapatkan sinyal trading.
Namun perlu diketahui sinyal sinyal yang dihasilkan pada chart yang ber-time frame rendah (semisal 30 menit kebawah) kurang bisa diandalkan dibanding daily karena cendrung menghasilkan noise/ fake signal didalamnya. Dimana hal tersebut bisa menimbulkan kesalahan persepsi jika anda tidak lebih teliti lagi.
Semakin besar time frame yang kita pilih, maka akan semakin bagus pula hasil analisa yang akan diperoleh dengan meminimalisir false signal yang sering terjadi pada time frame rendah
Peluang profit yang terbuka lebar
Bertrading dengan chart Higher Time frame tentunya anda bisa menghasilkan profit forex dalam skala besar hanya dengan satu kali trading, jika dibandingkan dengan penggunaan lower time frame yang biasanya hanya mengambil keuntungan dengan spread kecil.
Bermain pada chart higher time frame trading juga membantu anda untuk tidak melakukan overtrade, yang cendrung membuat anda lepas kendali bahkan disaat yang tidak menguntungkan sekalipun. Belum lagi ditambah dengan pola analisa yang sederhana serta tekanan psikologi yang kecil sehingga anda akan berpikir secara jernih untuk mendapatkan profit yang anda targetkan.
Sinyal pergerakan pasar yang kuat
Sinyal pergerakan pasar yang kuat adalah alasan utama kenapa kebanyakan trader disarankan bermain di higher time frames.
Dengan berbagai news dan informasi, Sebagai trader anda mungkin sudah paham bahwasannya sinyal pin bar setup harian lebih jitu jika dibandingkan dengan penggunaan pin bar setup per 30 menit begitu juga dengan kelipatannya.
Atau dengan pengasumsian, trader lebih bisa menganalisa dengan tingkat akurasi yang tinggi kemana trend akan bergerak secara real dengan menggunakan higher time frame, dari berbagai informasi dan pemberitaan terutama yang langsung mempengaruhi faktor-faktor pergerakan pasar.
Bottom Line
Pelajaran yang menarik adalah, bahwasannya tidak semua dari waktu kita harus dihabiskan didepan layar untuk melihat pergerakan pasar yang membingungkan.Tidak ada yang menjamin dengan semakin seringnya anda memasuki pasar maka akan semain besar kesempatan anda meraih profit.
Jika kita bisa memilih melakukan sesuatu dengan santai dan sederhana. kenapa masih saja mempersulit diri dengan menghabiskan waktu berjam jam didepan layar yang melelahkan?
Teknik Trading
Jurnal Harian
Jurnal Trading
Trading Forex
Tuesday, March 26, 2019
Indikator Teknikal Sebagai Penentu
Indikator Trading Sebagai Penentu
by Aang Wijiarto
Dalam trading forex, ada berbagai macam teknik atau analisa untuk mengambil keputusan apakah akan buy/sell pada sebuah pair. Nah, disini saya akan berbagi mengenai teknik apa yang saya gunakan.
Untuk bisa menerjemahkan chart, saya membutuhkan indikator-indikator. Indikator-indikator yang saya gunakan yaitu:
1. Stochastic Oscilator (14,3,3 - Low/High - Simple)
2. MACD settingan standar
3. Parabolic sar setingan standar
4. Moving average : periode 50, 100, 200.
bisa gunakan simple moving average , atau exponential moving average, atau malah dua-duanya digabungkan, asal anda tidak bingung saja membacanya :)
Tekniknya dalam menggunakan indikator-indikator ini, kita ikuti saja cara-cara konvensional membaca indikator tersebut.
Semisal membaca parabolic sar, sebagai reversal trend.
Jadi, semua tergantung kebiasaan saja menggabungkan semua indikator tersebut menjadi suatu sinyal valid.
Sekian, Terima Kasih
by Aang Wijiarto
Dalam trading forex, ada berbagai macam teknik atau analisa untuk mengambil keputusan apakah akan buy/sell pada sebuah pair. Nah, disini saya akan berbagi mengenai teknik apa yang saya gunakan.
Untuk bisa menerjemahkan chart, saya membutuhkan indikator-indikator. Indikator-indikator yang saya gunakan yaitu:
1. Stochastic Oscilator (14,3,3 - Low/High - Simple)
2. MACD settingan standar
3. Parabolic sar setingan standar
4. Moving average : periode 50, 100, 200.
bisa gunakan simple moving average , atau exponential moving average, atau malah dua-duanya digabungkan, asal anda tidak bingung saja membacanya :)
Tekniknya dalam menggunakan indikator-indikator ini, kita ikuti saja cara-cara konvensional membaca indikator tersebut.
Semisal membaca parabolic sar, sebagai reversal trend.
Jadi, semua tergantung kebiasaan saja menggabungkan semua indikator tersebut menjadi suatu sinyal valid.
Sekian, Terima Kasih
Analisa AudUsd 27 Maret 2019
Analisa AudUsd 27 Maret 2019
Jurnal Trading Forex Harian
Jurnal Trading Forex Harian
by Aang Wijiarto
Tanggal 27/3/2019
Jam : 07.30 WIB
Jam : 07.30 WIB
Trading hari ini :
Pair : AudUsd
Open Price : Sell
Price : 0.71286
Take Profit : 0.71000
Stop Loss : -
Open Price ini didasarkan pada analisa sebagai berikut (gunakan Time Frame H4) :
1. Candel H4 menunjukkan engulfing bearish
2. perpotongan stochastic oscillator
3. MACD sudah membentuk puncak kedua
2. perpotongan stochastic oscillator
3. MACD sudah membentuk puncak kedua
dengan pertimbangan diatas, maka saya putuskan untuk OP (open price) sell.
Dengan Take Profit pada perkiraan titik parabolic sar terdekat.
Trade what you see, don't trade what you think....
Trade what you see, don't trade what you think....
Trading Forex
Jurnal Trading Forex
Jurnal Harian
Trading UsdCad 26 Maret 2019
Jurnal Trading Forex Harian
by Aang Wijiarto
Tanggal 26/3/2019
Jam : 22.00 WIB
Jam : 22.00 WIB
Trading hari ini :
Pair : UsdCad
Open Price : Sell
Price : 1.33830
Take Profit : 1.33400
Stop Loss : 1.34300
Open Price ini didasarkan pada analisa sebagai berikut (gunakan Time Frame H4) :
1. Ada titik parabolic sar baru muncul sebagai tanda perubahan trend.
2. Terjadi perpotongan stochastic oscillator
3. MACD sudah membentuk puncak
2. Terjadi perpotongan stochastic oscillator
3. MACD sudah membentuk puncak
dengan pertimbangan diatas, maka saya putuskan untuk OP (open price) sell.
Dengan Take Profit pada garis MA 50.
Trade what you see, don't trade what you think....
Trade what you see, don't trade what you think....
Trading Forex
Jurnal Trading Forex
Jurnal Harian
Trading Gold (XauUsd) 26 Maret 2019
Jurnal Trading Forex Harian
by Aang Wijiarto
Tanggal 26/3/2019
Trading hari ini :
Pair : Gold (XauUsd)
Open Price : Sell
Price : 1317
Take Profit : 1307
Stop Loss : 1322
Open Price ini didasarkan pada analisa sebagai berikut :
1. Gunakan Time Frame H4
2. Terjadi perpotongan stochastic oscilator
3. MACD sudah membentuk puncak, dan akan menuju garis.
4. Candle mendekati titik parabolic sar terdekat, yang bisa diartikan sebagai akan terjadinya perubahan trend. Meski ini belum valid sesuai kaidah cara membaca parabolic sar.
dengan pertimbangan diatas, maka saya putuskan untuk OP (open price) sell.
Dengan Take Profit pada garis MA 50 yaitu 1307, dan stop loss pada angka 1322.
Trade what you see, don't trade what you think....
Trade what you see, don't trade what you think....
Trading Forex
Jurnal Trading Forex
Jurnal Harian
Trading Gold
Subscribe to:
Posts (Atom)